SDIT Al-Fariida Secarik Kenangan Dalam Memori
Dunia anak-anak memang luar biasa.
Ada keindahan, kesenangan, dan pelajaran berharga yang tak ternilai di dalamnya—terutama bagi siapa saja yang menekuni dunia pendidikan. Bagi saya pribadi, dunia pendidikan adalah medan yang seru untuk diselami. Semakin dalam kita menyelam, semakin banyak mutiara ilmu yang muncul ke permukaan—mutiara yang seringkali tak pernah diajarkan secara formal di bangku kuliah keguruan.
Saya masih ingat pengalaman pertama saya mengajar di SDIT Al-Fariida, Kemang-Bogor pada tahun 2014–2015. Masa itu terasa seperti pintu pertama yang saya buka dalam perjalanan panjang sebagai pendidik. Meski hanya setahun, pengalaman tersebut begitu membekas. Saya belajar banyak, bukan hanya soal bagaimana mengajar, tetapi juga bagaimana mendidik, berinteraksi, memahami karakter anak, bersikap bijak, bahkan belajar tentang manajemen sekolah. Semua itu menjadi pelajaran mahal yang tak mungkin saya dapatkan hanya dari teori.
Interaksi dengan anak-anak membuat saya sering berimajinasi liar dalam ruang ide tanpa batas. Ternyata, memahami dunia mereka bukan sekadar mendengar atau melihat; kita harus ikut merasakan. Dari situlah saya sadar, untuk benar-benar menyerap pelajaran dari dunia anak, kita membutuhkan perpaduan antara ilmu, pengalaman, perenungan, dan yang terpenting: keikhlasan. Dari ramuan itu, perlahan lahirlah pemahaman baru tentang pendidikan yang lebih membumi.
Saya bersyukur pernah diberi kesempatan menjadi bagian dari keluarga besar SDIT Al-Fariida. Setahun di sana bukan sekadar pekerjaan, melainkan sebuah kenangan indah yang akan selalu saya simpan di memori. Terima kasih, SDIT Al-Fariida—telah menjadi tangga pertama saya untuk melangkah lebih jauh dalam dunia pendidikan.